SENYUM yang “Menggoda”
Sobat Senyum, Baginda Rosulullah saw. bersabda, “Jangan meremehkan sedikit pun tentang makruf (berbuat kebajikan) meskipun hanya menjumpai kawan dengan berwajah ceria (senyum).” (HR. Muslim). Kemudian Beliau pun bersabda, “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar ma’ruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya adalah sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat adalah sedekah.” (HR. At Tirmizi dan Abu Dzar)
Senyum adalah salah satu teknik mengosongkan diri dari berbagai prasangka kepada orang lain. Ketika Anda “kosong” artinya Anda siap untuk “diisi”. Semakin ikhlas senyuman yang kita berikan, maka semakin “kosonglah” kita, alias semakin terbukalah kita terhadap kehadiran rejeki dari mana pun juga.
Ya, ketika kita tersenyum artinya kita siap menerima kehadiran orang lain ataupun kehadiran rejeki yang Allah berikan kepada kita. Namun ketika kita Cemberut (Cemberut adalah Senyum yang mengarah ke depan, bukan ke samping sebagaimana lazimnya – pen.), maka sebenarnya kita tengah menutup rejeki yang akan hadir di hadapan kita. Cemberut itu artinya “penuh”, alias tidak siap “diisi” oleh berbagai rejeki dan kebaikan.
Sobat Senyum, Tahukah Anda, ketika Anda tersenyum maka ada sekitar 26 otot wajah Anda yang dikendurkan, sehingga wajar Anda akan terlihat awet muda tatkala rajin tersenyum. Tapi kalau Anda termasuk yang rajin cemberut maka ketahuilah bahwa ada sekitar 62 otot wajah Anda yang sedang dikencangkan, sehingga tak heran jika orang yang rajin cemberut ia akan awet tua, eh maaf maksudnya cepat tua.
Selanjutnya, Informasi yang penulis dapat dari film BBC, bahwa agar senyuman Anda lebih ikhlas dan konprehensif maka kedua sudut luar mata Anda harus terlihat turun dan mata Anda pun terlihat menyipit. Saya memperhatikan bahwa ternyata Gerakan “Buka-Tutup” pada mata berbanding terbalik dengan kondisi “Buka-Tutup” pada Hati Anda. Mata yang agak menyipit dan menutup berarti hati yang mulai melebar dan terbuka. Itu sebabnya, orang yang tersenyum tapi kedua matanya masih terbuka lebar, maka sungguh ketulusan senyumannya harus terus ditingkatkan, sebab kemungkinan besar hatinya masih tertutup.
Ternyata konprehensifitas sebuah senyuman juga dilihat dari terlihat atau tidak terlihatnya barisan gigi seri di bagian depan mulut Anda. Kalau mulut Anda terbuka maka sebenarnya hati Anda siap menerima sesuatu. Tetapi ketika Anda tersenyum, tapi mulut Anda masih tertutup, alias jaim, tanpa berkehendak memperlihatkan gigi seri Anda, maka hati Anda sebenarnya masih ragu atau menutup diri dari kondisi di sekitar Anda. Maka tak heran, dalam bahasa sunda, tertawa disebut dengan istilah seuri.
Namun tersenyum tidak boleh berlebihan. Karena senyum itu sedekah, maka sebagaimana sedekah, senyum pun tidak boleh berlebihan. Sedekah yang dianjurkan oleh Rosulullah saw. adalah maksimal sepertiga dari seluruh harta Anda, artinya ketika Anda tersenyum pun, maka bukalah cukup sepertiga dari luas mulut Anda. Artinya cukup perlihatkan jajaran gigi seri Anda, tak perlu sampai memperlihatkan gigi-gigi graham Anda.
Sobat Senyum, Agar lebih memudahkan Anda, ada baiknya Anda menggunakan Senyum teknik 1225 ketika sedang tersenyum, Teknik 1225 artinya, 1 dari hati yang ikhlas, 2 cm ke kiri, 2 cm ke kanan, serta lakukan minimal selama 5 detik. Insya Allah senyuman Anda akan lebih terlihat seimbang, sempurna dan “menggoda” hadirnya rejeki dan kasih sayang manusia. Mohon diingat, bahwa keseimbangan senyuman Anda melambangkan akan seimbang-tidaknya Hati Anda. Awas, jangan diubah tekniknya menjadi 1230, yang berarti 1 dari hati yang kusut, 2 cm ke depan, dan dilakukan selama 30 detik. Wah bisa runyam dunia. Wallahualam
(sumber http://abihafiz.wordpress.com/2009/11/11/730/)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar