Kamis, 16 Desember 2010

KALIMAT

A. Pengertian Kalimat

Pengertian Kalimat Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan (http://id.wikibooks.org). Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).


B. Unsur – Unsur KalimatRata Penuh
1. Subjek
Subjek merupakan bagian kalimat yang menunjukkan pelaku/masalah. Biasanya berupa kata benda/frasa (konkret/abstrak) yang merujuk kepada benda. Selain itu, subjek akan dapat menjawab suatu pertanyaan dengan menggunakan kata tanya : apa dan siapa.
Contoh:
Budi sedang bermain bola.
S
Siapa yang sedang bermain bola? Budi.

2. Predikat
Predikat merupakan bagian kalimat yang akan memberitahukan tindakan/keadaan dari subjek yang biasanya berupa kata/frasa. Predikat dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan dengan kata tanya mengapa dan bagaimana.
Contoh:
Budi sedang bermain bola.
S P
Bagaimana Budi? Sedang bermain.

3. Objek
Objek merupakan bagian kalimat yang melengkapi predikat yang biasanya berjenis nomina, frasa, dan klausa. Objek dapat diubah menjadi subjek jika kalimat tersebut dipasifkan (dirubah dari aktif menjadi pasif).
Contoh:
Bola sedang dimainkan oleh Budi.
S P (pasif) O

4. Pelengkap
Pelengkap juga bagian kalimat yang melengkapi predikat. Biasanya berjenis kata/frasa nominz, frasa adjektiva dan frasa preposisional.
Contoh:
Dia mengambilkan ayahnya air minum.
S P O Pel

5. Keterangan
Keterangan merupakan bagian kalimat yang akan menerangkan berbagai hal tentang konjungsi (kata hubung).
Contoh:
Ayah mengikuti seminar di Inggris.
S P O K
Macam-macam konjungsi:
1. Alat : dengan+gunting
2. Waktu : di, ke, dari
3. Tujuan : supaya, bagi, untuk, demi, …
4. Cara : dengan hati-hati, dengan…
5. Penyertaan : dengan ibu
6. Penyebab : karena, oleh karena itu, sebab, oleh sebab itu
7. Saling : satu sama lain…, saling….

Pola Dasar Kalimat
Pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia dapat ditentukan sebagai berikut:
1. KB + KK → Kata Benda + Kata Kerja
Contoh: Romeo belajar.
2. KB + KS → Kata Benda + Kata Sifat
Contoh: Dokter itu ramah.
3. KB + KBil → Kata Benda + Kata Bilangan
Contoh: Harga sepatu itu delapan puluh lima ribu.
4. KB + (KD + KB) → Kata Benda + (Kata Depan + Kata Benda)
Contoh: Dia di kantor.
5. KB1 + KK + KB2 → Kata Benda1 + Kata Kerja + Kata Benda2
Contoh: Becks bermain bola.
6. KB1 + KK + KB2 +KB 3 → Kata Benda1 + Kata Kerja + Kata Benda2
Contoh: Paman mencarikan kakak pekerjaan.
7. KB1 +KB2 → Kata Benda1 + Kata Benda2
Contoh: Rohan peneliti.

Jenis-Jenis Kalimat
1. Berdasarkan pengucapan : Kalimat langsung dan tidak langsung.
2. Berdasarkan jumlah frasa (struktur gramatikal): Kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
3. Berdasarkan isi atau fungsinya: Kalimat berita, tanya, perintah dan seruan.
4. Berdasarkan unsur : kalimat lengkap dan kalimat tak lengkap.
5. Berdasarkan susunan S-P: Kalimat versi dan kalimat inversi.
6. Berdasarkan bentuk gayanya (retorikanya): kalimat yang melepas, kalimat yang klimaks, dan kalimat yang berimbang.
7. Berdasarkan subjeknya: Kalimat aktif dan kalimat pasif.


C. Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang menyampaikan pikiran dan perasaan penulisnya dengan jelas kepada pembaca. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang dimaksud penulis /pembicara.

0 komentar:

Posting Komentar